..
Info Berantai Bantuan Kuota 75Gb & Pulsa 200Rb,Hati Hati Itu Hoax!

Info Berantai Bantuan Kuota 75Gb & Pulsa 200Rb,Hati Hati Itu Hoax!

Surabaya,Rakyat-Demokrasi.Org Beredar informasi di media sosial dan pesan berantai WhatsApp soal subsidi pulsa dan kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada masa pandemi Covid-19.

Informasi yang menyebar itu menyebutkan, subsidi pulsa berlaku hingga 14 Februari 2021, dengan besaran pulsa sebesar Rp 200.000 dan kuota internet sebesar 75 GB. Pada setiap pesan yang beredar, disematkan sebuah tautan atau link yang bisa diakses dan mengarahkan pembaca pada program yang dimaksudkan.

Kemendikbud memastikan bahwa informasi itu hoaks. Saat dikonfirmasi, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie menegaskan, berbagai informasi yang beredar dan menyebut Kemendikbud memberikan subsidi pulsa dan kuota internet itu adalah kabar bohong."Informasi itu jelas hoaks," kata Hasan dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Menurut dia, saat ini Kemendikbud memiliki rencana untuk program yang sama. Akan tetapi, belum resmi diluncurkan."Kemendikbud memang merencanakan pemberian kuota, namun belum di-launching. Yang jelas Mas Menteri sudah berulang kali menegaskan bantuan kuota ini berlanjut 2021," ujar Hasan.

Lebih lanjut Hasan,"Kami harap publik sabar menunggu informasi resmi selanjutnya dari Kemendikbud. Nanti akan di-posting di laman resmi Kemendikbud," kata dia.

Adapun beberapa tautan yang dicantumkan dalam unggahan Whatsaap itu, jika dibuka, kini sudah tidak dapat ditemukan dan telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Informasi adanya bantuan dari Kemendikbud berupa subsidi pulsa Rp 200.000 dan kuota internet 75 GB dipastikan hoaks.

Kemendikbud menyebutkan, pihaknya memang tengah merencanakan hal itu, tetapi kebijakan atau program tersebut belum diluncurkan. Informasi semacam ini sudah sering menyebar dan merupakan hoaks berulang.

Tautan yang disertakan pada informasi semacam ini biasanya meminta pengguna untuk mengisi sejumlah data. Masyarakat diimbau berhati-hati dan tak sembarangan memberikan datanya karena rawan disalahgunakan.(red)

Dilansir dari Kompas.com


Sebelumnya Begini Intruksi Risma Saat Salurkan Bantuan Korban Banjir Di Jombang
Selanjutnya Tak Ingin Ada Kasus Kekurangan Gizi, Mu'id Minta Hidupkan Posyandu
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP