Ramadhan, rakyatdemokrasi.org- Imsak merupakan waktu yang dianjurkan untuk mengakhiri kegiatan sahur sekaligus tanda dimulainya kembali puasa sebelum memasuki waktu salat subuh.
Meski begitu, beberapa orang ternyata masih ragu dan merasa bingung tentang batas sahur yang sebenarnya. Biar kamu gak keliru, mari simak penjelasan berikut ini.
Dilansir Serambinews, Tgk H Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal, menjelaskan jika sebenarnya waktu masuknya puasa atau batas makan sahur adalah saat azan subuh berkumandang.
Azan itu sudah masuk waktu batas akhir makan sahur dan menandakan waktu mulai puasa. Tidak ada makan minum lagi setelahnya. Akan tetapi, Lem Faisal menyarankan agar seluruh aktivitas makan dan minum maupun merokok sudah harus dihentikan saat ada sirine yang berbunyi.
Ini guna memberi waktu jeda antara menutup aktivitas makan-minum dengan masuknya waktu subuh atau dimulainya waktu puasa.
Apabila di wilayah kamu tidak ada sirene, maka berpatokanlah pada jadwal imsak yang sudah ditentukan setiap bulan Ramadan berdasarkan wilayah masing-masing! Sirene ibarat lampu kuning, jadi sudah boleh bersiap-siap karena begitu azan, maka itu sudah masuk waktu puasa.
Pimpinan Dayah Mahyal 'Ulum Al-Aziziyah Sibreh tersebut juga menjelaskan bila adanya jadwal imsak dan suara sirine berfungsi untuk memberikan peringatan agar umat Islam tidak lagi makan atau minum saat azan berkumandang.
Selain itu, imsak sendiri pada dasarnya hanya ada di Indonesia. “Imsak ini cuma ada di tempat kita. Di Timur Tengah sana tidak ada, karena beberapa menit sebelum azan mereka sudah tutup semua,” ungkapnya.
Dalam penerapannya, jadwal imsak biasanya memiliki rentan waktu yang gak jauh dari jadwal azan subuh. Umumnya, hanya ada selisih sekitar lima sampai sepuluh menit lebih yang diperuntukkan sebagai jeda waktu sebelum benar-benar masuk waktu berpuasa secara hukum.
Terakhir, Lem Faisal menyarankan agar memberi jarak antara makan sahur dengan azan sekitar 25 menit. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu tambahan untuk melangsungkan aktivitas lain, seperti menggosok gigi.
“Jaraknya (akhir sahur dan azan Subuh) antara 25 menit atau taksiran membaca 100 ayat Al-Qur'an yang sedang-sedang (bukan ayat yang terlalu pendek dan bukan ayat yang terlalu panjang),” tambahnya.
Demikian penjelasan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengenai waktu batas sahur yang benar. Semoga informasi ini bisa menjadi referensi atas kebimbangan kita!(mrd/Idntimes)