Tangerang,Rakyat-Demokrasi.Org Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 77 desa Kabupaten Tangerang ditunda. Pelakanaan Pilkades yang seharusnya digelar pada 4 Juli 2021 ditunda hingga 18 Juli 2021.
Keputusan pengunduran jadwal pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Tangerang sendiri diambil dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan daerah ( Forkopimda), Panitia penyelenggara Pilkades Kabupaten Tangerang 2021 dan dinas-dinas terkait.
Dalam rapat tersebut diputuskan karena adanya peningkatan jumlah kasus COVID-19 maka pelaksanaan Pilkades harus diundur. Dengan di undurnya jadwal pilkades mengundang prokontra dikalangan kepala desa.
Seperti yang di katakan jaenudin (lurah joni) kepala desa kedung dalam kecamatan mauk yg menyayangkan di undurnya jadwal pelaksanaan pilkades. Dikediamannya, Jaenudin kepala desa Kedung Dalam saat di temui awak media mengatakan, Dirinya menyayangkan atas di undurnya jadwal pilkades menurutnya 14 hari bukan lah waktu yang singkat bagi panitia pilkades dan para calon kades.
"Penundaan pelaksanaan pilkades selama 14 Hari bukan waktu yang singkat , bisa banyak yang akan terjadi apa lagi di desa yang suhu politiknya panas," ucapnya,Minggu ( 27/6/2021).
"Seharusnya panitia kabupaten kalau mau mengadakan acara pilkades dimundurkan , calon kades dikumpulkan dulu untuk di mintai saran dan keterangannya, Jadi jangan sampai barangkali hanya dapat SMS atau WA informasinya,"pungkas Jaenudin.
Kalau cuma alasan banyaknya warga yang terpapar Covid 19, dengan di undurnya waktu pelaksanaan pilkades bisa menambah warga yang terpapar, hal tersebut di sebabkan menambahnya waktu calon kades untuk sosialisasi yang menyebabkan berkerumunnya masa, belum lagi dengan penambahan ulang data pemilih pemula dan bukan hanya itu kesehatan para calon dan biaya politik akan bertambah.
"Jadi dampaknya kemunduran waktu pelaksanaan pilkades sangat luas dari nilai politik yang selama dibina ada yang 1 tahun , 2 tahun , dan ini sangat tidak cuma cuma pemberian dan jasa tidak berharga bisa pindah gara-gara 14 Hari ini, gara gara kehabisan biaya,"paparnya.
Dirinya berharap,"kalau untuk urusan Pilkades kalau bisa jangan mundur diperketat mengenai masalah program kesehatannya dengan prosesnya seperti contoh disemprot wilayah yang terpapar, dianjurkan pakai masker saat ke TPS, kalau jadwal mundur saya pribadi tidak setuju karena kasihan kepada para calon kades dan juga masyarakatnya yang sudah menunggu waktunya ternyata mundur dan perlu diingat Pak Bupati dan yang lainnya bahwa calon Pilkades Semakin lama Semakin banyak unsur salah paham terima kasih semoga dimengerti,"harapnya.(Yan)