Rakyatdemokrasi.org- Keputusan Presiden Joko Widodo melarang ekspor CPO dan minyak goreng sepertinya menunjukkan efek ke dalam negeri. Setidaknya, jika melihat pergerakan harga minyak goreng di Tanah Air. Benarkah?
Harga minyak goreng terpantau turun di beberapa tempat. Hasil pantauan CNBC Indonesia, stok minyak goreng memenuhi rak-rak di gerai ritel modern. Dengan harga yang tak lagi gila-gilaan.
Di Indogrosir Tangerang misalnya, toko menggantung banderol harga minyak goreng berbagai merek kemasan 2 liter. "Turun harga. Promosi berlaku semua member," begitu bunyi tulisan tergantung di rak minyak goreng toko tersebut.
Fortune minyak goreng refill dibanderol jadi Rp273.000 per ton daro Rp287.400, lalu kemasan 2 liter dari Rp48.500 turun jadi Rp45.500. Untuk Fortune kemasan 1 liter dibanderol Rp23.700 per pouch dan Rp2i4.400 per karton. Harga sebelumnya adalah Rp24.000 per liter.
Di gerai Naga Swalayan, Bekasi, juga ditemukan stok minyak goreng yang melimpah. Harganya pun terdiskon hingga hampir Rp5.000.
Berikut harga minyak goreng per hari Minggu 24 April 2022:
- Sania kemasan 2 liter Rp46.500 (Rp51.900)
- Fortune kemasan 2 liter Rp46.500 (Rp53.000)
- Filma kemasan 2 liter Rp47.500.
Sebelumnya, mengumumkan larangan ekspor CPO dan minyak goreng yang akan berlaku mulai Kamis, 28 April 2022. Hal itu dilakukan untuk menjamin pasokan minyak goreng di dalam negeri.
"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng melimpah dengan harga terjangkau," kata Jokowi dalam keterangan pers lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).
"Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri. Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng," kata Presiden.(mrd/CNBC)