Surabaya, rakyatdemokrasi.org- Arab Saudi memang menjadi salah satu negara tujuan dari orang-orang Indonesia untuk mencari pekerjaan. Pasalnya, gaji di Arab Saudi disebut sangat menjanjikan.
Bekerja di negeri orang, termasuk Arab Saudi tentu akan menyimpan banyak cerita di dalamnya. Seperti yang dikisahkan seorang WNI yang bekerja sebagai tukang pijit di Arab Saudi ini.
Melalui kanal YouTubenya, WNI ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi TKI di Arab Saudi. Selama bekerja di negara tersebut, ia punya pengalaman tak terlupakan sepanjang hidupnya karena profesinya sebagai tukang pijit.
Bahkan, kala itu ia mengisahkan pernah mendapatkan orderan tengah malam di sebuah hotel.
Sebagai tukang pijit profesional, WNI ini segera bergegas ke sebuah hotel di Arab Saudi sesuai dengan alamat panggilan konsumen yang tak dikenal sebelumnya.
Dilansir dari video di kanal YouTube Nekad911 Kamis (30/6/2022), Fauzan (bukan nama asli), mengatakan saat ia menerima orderan itu, ia baru bekerja selama beberapa minggu sebagai tukang pijit di Arab Saudi.
Di mana pada jam 12 malam dirinya mendapatkan panggilan dari jasa pijit online untuk memijit di salah satu hotel di negara minyak itu.
"Setelah saya bekerja beberapa minggu sebagai tukang pijit, waktu itu tepatnya jam 12 malam saya mendapat panggilan dari media jasa pijit online untuk mijit di salah satu hotel," kata Fauzan.
Setelah mendapat panggilan, Fauzan bergegas menuju hotel untuk menemui konsumennya itu.
Betapa kagetnya Fauzan saat memencet bel kamar hotel dan pintu kamar terbuka, ternyata kliennya adalah seorang wanita yang tengah duduk menunggu kedatangannya.
"Tiba-tiba setelah terbuka pintu kamarnya, saya kaget karena di dalam kamar hotel itu hanya ada satu madam (wanita),” ungkap Fauzan.
Fauzan lalu bertanya kepada wanita itu soal siapa yang akan dipijit. Wanita itu lalu menjawab bahwa dirinya sendiri yang ingin dipijit oleh Fauzan seraya membuka pakaiannya.
“Kemudian madam yang sedang duduk itu menjawab katanya saya yang mau dipijit sembari membuka gamis atau abayanya,” cerita Fauzan.
Mendengar jawaban dari wanita itu, Fauzan merasa deg-degan karena ia belum pernah mendapat pasien perempuan sebelumnya.
Selanjutnya Fauzan diajak ke kamar khusus dan memulai menjalankan profesinya sebagai tukang pijit.
Namun Fauzan enggan menceritakan proses saat ia memijit wanita itu, karena terdapat momen-momen menegangkan baginya.
"Tapi saya tidak akan menceritakan seperti apa proses saya memijit madam dan bagaimana reaksi madam ketika saya pijit karena di situ ada momen-momen yang menegangkan bagi saya," ucap Fauzan.
Usai memijit wanita itu, Fauzan kemudian menunggu bayaran di sebuah kursi samping pintu hotel. Di saat Fauzan menunggu bayaran, tiba-tiba ada 2 wanita masuk ke kamar dan mengajaknya ngobrol dengan melempar sejumlah pertanyaan basa-basi.
"Ketika saya duduk di sofa menunggu uang bayaran, tiba-tiba ada dua madam yang masuk ke kamar itu dan dua madam itu menyapa dan mengajak ngobrol saya, menanyakan dari mana, sudah berapa lama tinggal di Arab Saudi, sudah berapa lama saya bekerja sebagai tukang pijit, bahkan madam itu menanyakan bagaimana di Indonesia, apakah di Indonesia itu seratus persen Islam ataukah campur seperti itu," ungkap Fauzan.
Setelah menjawab pertanyaan dari salah satu wanita itu, Fauzan kembali dibuat terkejut dengan cerita panas dari satu wanita lainnya. Di mana wanita itu menceritakan bila ia pernah dipijit dan tidur bareng dengan orang Indonesia.
"Lalu kemudian saya menjawab sama kedua madam itu, saya bilang di Indonesia itu mayoritasnya adalah Muslim, tapi banyak juga Non-Muslim. Walaupun berbeda agama, tetap satu saudara."
"Lalu madam yang satunya lagi ngomong, saya bukan Muslim tapi saya sangat menghargai dan menghormati Muslim termasuk orang Indonesia, tapi saya pernah mendapati orang Indonesia yang ketika saya dipijit sama orang itu, kemudian saya ajak tidur bareng orang itu ternyata orang itu mau tidur bareng sama saya," lanjut Fauzan menceritakan momen itu.
Mendengar penuturan tak terduga wanita itu, Fauzan mengaku langsung kaget bercampur emosi.
Tetapi ia berusaha mengontrol emosinya karena takut berakibat fatal jika urusannya berkaitan dengan wanita di Arab Saudi.
"Nah saya setelah mendengar omongan dari madam itu saya langsung kaget dan campur emosi juga ya, tapi waktu itu saya mencoba untuk tetap tenang karena jika saya terpancing emosi itu akan sangat bahaya sekali, karena di Arab Saudi itu yang diprioritaskan adalah perempuan, yang lebih dilindungi adalah perempuan. Jadi jika kita mendapat masalah dengan perempuan itu sangat bahaya sekali," cetus Fauzan.
Meskipun dalam posisi terkejut bercampur emosi, Fauzan menjaga sikap tetap tenang dan membeberkan sejumlah alasan ia menolak melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Di mana karena ia patuh terhadap larangan agama.
"Jadi waktu itu saya mencoba untuk tetap tenang sembari menjawab pertanyaan dari madam itu. Saya bilang mungkin ada orang Indonesia yang mau melakukan hal seperti itu, tapi tidak semua orang Indonesia, itu hanya sebagian kecil saja orang yang mau melakukan hal yang dilarang oleh agama, dan saya bilang, saya adalah Muslim, saya mempercayai bahwa Tuhan itu tidak tidur, setiap saat setiap waktu itu melihat bahkan kalau kita ngumpet di peti besi pun Tuhan tetap mendengar dan melihat, Tuhan itu lebih dekat dari urat leher kita," kata Fauzan menceramahi wanita itu.
Di tengah dalam posisi terdesak itu, secara tak sadar Fauzan mengingat potongan ayat Alquran tentang hukum berzinah, dan menerangkannya kepada wanita itu yang lantas membuatnya diam dan tertunduk malu.
"Dan secara tidak sadar waktu itu saya ingat sama satu ayat di dalam Al-Quran tentang perzinahan kemudian saya bacakan dan saya terangkan kepada madam yang ada di situ yang akhirnya dengan ijin Allah SWT, semua madam yang ada di situ langsung diam tertunduk dengan raut muka yang sepertinya malu sekali. Padahal kalau saya perhatikan kedua madam itu sepertinya dalam keadaan yang tidak normal (mabuk)," ungkap Fauzan.
Fauzan lalu melanjutkan, pada saat ia menerangkan larangan hubungan luar nikah itu, tiba-tiba wanita yang ia pijit sebelumnya mendekatinya untuk memberi bayaran sekaligus memintanya segera keluar kamar hotel.
"Dan ketika saya sedang menerangkan larangan hubungan tanpa ikatan sama kedua madam itu, tiba-tiba madam yang saya pijit nyamperin saya kemudian ngasih uang dan langsung menyuruh saya keluar dari kamar itu," jelas Fauzan.
Setelah mendapat bayaran dari jasa memijitnya, dan diminta keluar, Fauzan kemudian tanpa basa-basi meninggalkan wanita yang sedang dimabuk nafsu itu, dan bersyukur bisa keluar dengan selamat. (***)