Jakarta, rakyatdemokrasi.org- Krisis pangan global mengancam seluruh negara, termasuk Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan perusahaan pelat merah untuk menghadapi ancaman itu.
“Tadi di raker bersama DPR saya jelaskan langkah-langkah Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN untuk mengantisipasi dan membantu masyarakat melalui masa yang sulit ini,” kata Erick dikutip dari Antara, Jumat, 9 Desember 2022.
Menurut dia, ancaman kelangkaan bahan pangan menjadi perhatian serius pihaknya. Jangan sampai, Indonesia yang merupakan negara agraria, kekurangan bahan pangan.
Erick menaruh perhatian khusus terhadap ketersediaan bahan pokok. "Kita sudah mengundang tim, dan ada kesepakatan yang akan dipaparkan untuk pemerintah," kata Erick Thohir.
Di sisi lain, Erick menunggu instruksi terkait penyediaan bahan pokok. Khususnya, berkaitan dengan tugas sebagai off taker atau penjamin komoditas.
Erick merencanakan dua opsi, yakni BUMN menjadi penjamin komoditas atau menjadi off taker sesuai kondisi pasar. Menurut dia, BUMN telah menjalankan fungsi sebagai off taker.
Dia mencontohkan komoditas seperti pada kelapa sawit, di mana PTPN sudah off taker.
Selain itu untuk komoditas gula ada PTPN dan RNI (Rajawali Nusantara Indonesia/ID Food) sebagai off taker.
“Untuk padi dan jagung kita di bawah ekosistem makmur bersama dengan sektor swasta, kopi juga dengan swasta kerja sama. Ada yang mekanisme pasar, ada yang penugasan itu yang kita dorong," kata Erick. (Rd/Medcom)