..
Proyek EO Provinsi Jatim,Diduga Dikuasai Satu Vendor
Foto : Sudarsono Rahmah(kiri) saat diskusi bersama Achmad Garad di Cafe Isolaris Fotografer : (70)

Proyek EO Provinsi Jatim,Diduga Dikuasai Satu Vendor

Surabaya,Rakyat-Demokrasi.Org, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mendapatkan penghargaan di tingkat nasional. Kali ini Pemprov Jatim mendapatkan penghargaan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) Award 2020 Pratama Kategori Persaingan Usaha Daerah.

Penganugerahan KPPU Award 2020 diberikan secara langsung oleh Ketua KPPU Pusat, Kurnia Toha, kepada Kadisperidag Prov Jatim Drajat Irawan, mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Namun sayangnya,penerimaan penghargaan tersebut dianggap tak sesuai dengan apa yang menjadi fakta dilapangan,hal itu dikarenakan adanya kritikan dari Sudarsono Rahman atau yang akrab dipanggil Cak Nono,saat diskusi bersama Achmad Anugrah atau yang akrab dipanggil Achmad Garad selaku pemimpin redaksi media Rakyat-Demokrasi.Org yang juga sebagai ketua LSM GARAD Indonesia.

Cak Nono dalam urainnya mengatakan bahwa dirinya selama ini mengamati segala perkembangan yang ada di Jawa Timur,"Terus terang saja,saya sering mendapatkan laporan dari rekan rekan pebisnis yang ada di Jawa Timur,khususnya dibidang Even Organizer(EO),mereka mengeluh karena dalam masa pandemi ini,usaha banyak yang gulung tikar,"ujar Cak Nono mengawali diskusi.

Saat ditanya,apa mengetahui langkah apa dari pihak Pemprov Jatim mengenai hal itu,sontak saja dirinya menjawab,"langkah apa!!!,malahan saya ini sering mendapatkan informasi,bahwa pengerjaan EO di Pemprov Jatim itu hanya di pakai satu nama vendor,yang saya ketahui bernama Cita Entertainment,"ujar Cak Nono yang tampak serius.

Obrolan semakin menarik,ketika Cak Nono yang juga sebagai wakil ketua umum DPP Barikade Gus Dur ini,menjelaskan secara detail,"Coba lihat saja faktanya memang demikian, misal seperti pelaksanaan event perayaan hari besar, kegiatan Gubernur di Grahadi, dan berbagai event yang diselenggarakan dinas, biro bahkan lembaga seperti KONI, KPID, Pramuka serta OPOP Jatim pun selalu ditangani oleh satu vendor,” katanya.

Lebih lanjut Cak Nono,“Perusahaan event organizer satu ini menguasai semua lini bisnis dalam satu acara. Bayangkan saja, mulai dari konsep acara, tata panggung, sound system (tata audio), MC, hingga publikasi, semua ditangani oleh Cita Entertainment,”jelasnya.

Selain itu, seperti yang agenda terbaru ada tiga event beruntun yang ditangani, tanggal 15-17 Desember kemarin, gelaran akbar musyawarah pramuka Jawa Timur dilaksanakan di Batu Malang dengan nilai anggaran fantastis. Di sela-sela itu, tanggal 16 ada Anugerah Penyiaran KPID Jatim Awards yang digelar di salah satu hotel mewah di Surabaya. Berikutnya, tanggal 18 ada OPOP Expo yang diadakan Khofifah untuk memamerkan produk-produk hasil karya pesantren se-Jatim. Bahkan perayaan Hari Ibu dan HUT Dharma Wanita provinsi Jatim kemarin, Selasa (22/12/2020) juga diserahkan ke Cita Entertainment.

“Kerjasama dengan satu vendor mulai dilakukan sejak hari pertama Khofifah menjadi Gubernur. Agenda provinsi yang dulunya menjadi ladang bagi banyak perusahaan EO, kini dalam genggaman Cita Entertainment, jelas ini tak bagus dalam persaingan yang sehat,” ungkap Sudarsono.

Semakin dalamnya diskusi tersebut,tampak Achmad Garad merasa tergelitik,sehingga dirinya memberikan tanggapan yang sangat menusuk,"wahh..kalau memang benar seperti itu,bisa jadi itu sama saja dengan memonopoli,kasihan pengusaha yang lain,yang saat musim pandemi ini lagi menjerit untuk mempertahankan usahanya,"ujar Achmad Garad pemuda yang terkenal kritis ini.

Lebih lanjut,Achmad Garad yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Jawa Timur(DPD PJI-Demokrasi Jatim)periode 2020-2024 ini mengatakan bahwa hal itu menurutnya tidak bisa dianggap remeh,"saya akan segera investigasi dan kirimkan surat kepada Gubernur,karena apabila hal itu benar,maka saya menduga kuat adanya pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,"ujar Achmad Garad yang tampak serius.

Berdasarkan kasak kusuk yang ada,bahwa hal itu ditenggarai,karena diduga kuat bahwa pemilik Cita Entertainment adalah orang yang berjasa atas mengantarkan Kofifah meraih kursi menjadi Gubernur.

Tanpa terasa,diskusi dua orang beda zaman itu sungguh sangat bisa dikatakan sangat bermakna,karena dari diskusi tersebut bisa mengulas satu persoalan yang terjadi dalam masa pandemi ini.,"yang jelas,saya akan menindak lanjuti apa yang menjadi pembahasan hari ini (25/12/20),"ujar Achmad Garad menutub diskusinya.(red)


Sebelumnya Desa Pemayongan,Manfaatkan Bambu Untuk Peningkatan Perekonomian
Selanjutnya Hati Hati Bermain Sosmed,Tahun 2021 Polisi Siber Diaktifkan
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP