..
Diduga PPD 2020 DI Murk Up, Kadis DPMD Tebo Terkesan Kucing kucingan

Diduga PPD 2020 DI Murk Up, Kadis DPMD Tebo Terkesan Kucing kucingan

Tebo,Rakyat-Demokrasi.Org Adanya informasi dari berbagai sumber perangkat desa diwilayah Tebo,terkait adanya dugaan Mark up anggaran pelatihan perangkat Desa di Hotel Abadi Sweat Jambi TA 2020, yang mana menurut berbagai Nara sumber anggaran yang disampaikan diduga nilainya sangat fantastis dan kurang lazim.Dimana nilai yang disampaikan per orang senilai Rp.3.750.000,- (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),yang berupa hanya kwitansi saja.

Hal itu,banyak mengundang pertanyaan besar bagi para perangkat desa yang ingin membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) mengingat dana yang dipakai menggunakan anggaran rakyat,"Setelah pulang dari pelatihan, tidak ada rincian dari panitia pelaksana,contoh kecilnya, sewa hotel berapa, sewa panitia berapa, mendatangkan narasumber dari kementerian berapa, mendatangkan dari pihak jaksa berapa, terus untuk biaya 3 hari selama pelatihan berapa, dengan tidak ada penjelasan rincian seperti ini, bagaimana kami bisa bikin Spj, lah wong rinciannya tidak ada." Ujar salah satu sumber dari salah satu perangkat desa di wilayah Tebo.

Mendapati informasi tersebut,awak media dari media ini mencoba mengkonfirmasi ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Wilayah Tebo, dan saat dikantor DPMD, awak media ini berupaya untuk mengkonfirmasi perihal tersebut,sebelum masuk ke dalam kantor, nampak Nopri Junaidi selaku Kepala Dinas yang memarkirkan mobilnya,sontak pihak wartawan mencoba untuk mendatangi,namun pihak Kadis hanya menjawab,"nanti dulu,saya masuk dulu,"ujar Nopri yang ditirukan oleh wartawan media ini.

Karena dirasa telah lama menunggu,akhirnya wartawan media ini mencoba masuk kedalam kantor, namun tak ada diruangannya,akhirnya diputuskan untuk turun kembali,tampak Nopri masuk kedalam mobilnya,demi untuk mendapatkan jawaban konfirmasi, Wartawan media ini pun berupaya untuk mengejar,namun lagi lagi tak mendapatkan jawaban dari apa yang dimaksudkan,"maaf saya sholat dulu,"ujar Kadis yang ditirukan wartawan media ini.

Karena dirasa buntu, akhirnya wartawan media ini memutuskan untuk menemui bawahan Kadis yakni Kepala Bidang Pemerintahan DPMD yang terlihat diruangannya,guna melanjutkan konfirmasi,namun pihak Kabid pun tak dapat menjawab pertanyaan satu persatu,sehingga tampak pihak Kabid menelpon ajudan Kadis yang diketahui bernama Ramos.

"mau konfirmasi soal apa?"tanya Ramos kepada pihak wartawan.

Dan secara perihal yang dimaksud,bahwa mempertanyakan terkait rincian anggaran/dana pelatihan Perangkat Desa TA 2020 yang diduga ada Mark up. ",Pembayaran bukan kepada kami,tapi dari pihak ke tiga,"ujar Ramos.

Namun saat ditanya dan dimintai nomor kontak pihak ke tiga, pihak DPMD tak dapat memberikan,hal ini membuat dan menjadi pertanyaan besar, karena menurut sumber yang dilapangan, jelas mengatakan bahwa nilai yang disampaikan dirasa sangat besar, "pada waktu acara makan pun pakai nasi kotak,padahal sebelumnya pernah kita ikut pelatihan dengan nilai yang dibawa itu,makan pun tak dengan nasi bungkus atau kotak."ujar sumber yang sebelumnya dikonfirmasi.

Hal tersebut,yang membuat pertanyaan besar para narasumber, "kami rasa pihak DPMD kurang transparan dan kami juga menduga kuat, anggaran kegiatan tersebut murk up terlalu besar," pungkas sumber yang juga salah satu peserta acara pelatihan perangkat desa tersebut.(Edi/red)


Sebelumnya Tengku Rina (Maria Zaitun) Pemain Opera, Lepas Lajang Disunting Bulex
Selanjutnya Polres Gresik Bagikan 250 Masker Ke Ponpes Mambaul Ihsan Ujung Pangkah
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP