Surabaya,RakyatDemokrasi.Org Dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari, banyak upaya upaya yang telah dilakukan, mulai dari bekerja di kantoran ataupun usaha mandiri, apalagi dalam kondisi seperti saat ini, mampu bertahan hingga 30% saja sudah sangat bagus. Hal itu seperti yang dialami Supriyadi warga Surabaya, selaku pengusaha mandiri dibidang advertesing, seperti membuat papan nama, neon box dan letter. Sudah hampir 20(dua puluh) tahunan, usaha ini digelutinya.Dan setiap pekerjaannya harus dilakukan didepan tempat tinggalnya yang saat ini harus kos dan gang kecil didaerah Simo Gunung Barat Surabaya.
Namun sayangnya dengan keterbatasan modal, sehingga pekerjaannya itu dilakukan seadanya dengan sesuai permintaan saja,"kami kerjakan ya kalau ada pesanan,tapi kalau tidak ada ya kita cari cari diluar, kadang juga gak ada sama sekali,"ujar Supriyadi yang akrab dipanggil Pak Pri dengan nada kalem.
Masih Pak Pri,"sebenarnya sering sih dapat pesanan dengan nilai besar,tapi karena modalnya tidak cukup, ya kami tolak,"imbuhnya.
Hal tersebut, berbanding terbalik dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat,dimana dalam penanganan pandemi juga perlu adanya penanganan ekonomi nasional yang harus seimbang.
Dalam pantauan media ini,saat dilokasi dengan dibantu menantunya, Pak Pri telah mengerjakan membuat letter box,"lumayanlah, walaupun nilainya tidak terlalu besar,daripada tidak ada sama sekali,"ungkapnya.
Sebagai upaya lanjutan, berdasarkan fakta yang ada, maka perlu adanya peran dari Dinas terkait untuk memberdayakan pelaku usaha kecil seperti ini. "Dalam kondisi seperti ini, seharusnya ada dari Pemerintah Daerah melalui Dinasnya pro aktif mendata pelaku pelaku usaha seperti Pak Pri ini, jangan hanya pelaku usaha yang besar saja yang diperhatikan,"celetuk salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Jika ada rekanan yang ingin memakai jasa Pak Pri,bisa menghubungi redaksi media ini.(red)