Rakyat-Demokrasi.Org Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memulai pembangunan kembali rumah permanen bagi masyarakat yang terkena banjir bandang dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Pendekatannya adalah 'membangun kembali dengan lebih baik'. Kami tidak membangun (rumah) dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya, ”kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono seperti dikutip situs Kementerian, Senin (17/05).
Sesuai instruksi Presiden Joko “Jokowi” Widodo, rumah tahan gempa berteknologi Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA) akan dibangun di dua wilayah, yakni Kabupaten Lembata (700 unit) dan Kabupaten Flores Timur (300 unit). Pembangunannya diharapkan selesai akhir September tahun ini.
Pengembangan inovasi RISHA dilandasi oleh kebutuhan percepatan penyediaan hunian layak huni bagi korban bencana sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hunian RISHA di Kabupaten Lembata akan dibangun di Desa Waisesa I dan Desa Getto dengan anggaran Rp 85,5 Miliar, sedangkan Hunian RISHA di Flores Timur akan dibangun di tiga wilayah di Kecamatan Adonara, yaitu Desa Oyangbarang (1.2) Hektar), Desa Saosina (4,5 hektare), dan Desa Nelelamadike (1,4 hektare) dengan anggaran Rp 37,8 miliar.
Setelah pembangunan fisik rumah permanen selesai, proses penyelesaiannya akan diatur oleh pemerintah daerah masing-masing. Pemerintah juga akan segera membangun unit rumah permanen RISHA di kabupaten lain yang terkena bencana sesuai dengan persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.(red)