Surabaya,Rakyat-Demokrasi.Org,- Viralnya vidio acara yang diduga menimbulkan kerumunan massa di gedung Grahadi Surabaya,dimana tampak pesta yang dikutip dari TimesIndonesia bahwa acara tersebut diakui oleh Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono sebagai bentuk syukuran ulang tahun Kofifah Indarparawansah selaku Gubernur Jawa Timur yang ke-56 tahun.
"Tidak semuanya, karena beberapa kepala OPD lagi ada kunjungan kerja. Jadi total semuanya 30 sama peladen (pelayan) total sekitar 50," kata Heru di Kantor Pahlawan, Jumat (21/5/2021),yang dikutip dari TimesIndonesia.co.id
Tapi Heru juga membantah jika acara tersebut digelar dan direncanakan oleh Gubernur Khofifah. Karena acara merupakan inisiatif Sekdaprov selaku pimpinan tertinggi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebab, selama ini gubernur selalu memberikan perhatian kepada para staf saat hari lahir mereka.
"Itu tidak ada yang direncanakan dan itu adalah surprise dari staf kepada ibu Gubernur," tegasnya.
Sementara itu,dikutip dari Bangsaonline.com, Kofifah Indarparawansah,terkait hal tersebut juga telah memberikan klarifikasinya.
Berikut isinya :
Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dg bunyi pesta ulang tahun khofifah ada kerumunan atau serupa.
Penjelasan dibawah ini semoga dapat memberikan info yg terlanjur terdistorsi:
1. Bahwa syukuran tanggal 19 Mei semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak obyektif.
2. Tidak ada lagu ulang tahun... tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer... .juga tidak ada potong kue tart ultah.
3. Ada santunan Yatim dan Sholawat Nabi seperti kegiatan lainnya. 10 anak yatim dan 2 orang tim sholawat dg 6 orang rebana. Selesei acara mereka makan terus pulang.
4. Ada penyerahan buku penanganan covid karya Dr. Suko Widodo (UNAIR).
5. Yang hadir Wagub (tanpa istri), saya tanpa putera, sekda dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang.
6. Ada band yang biasa dipakai latihan OPD.
7. Ada Katon Bagaskara karena tanggal 18 sedang ada giat di Surabaya. Katon juga kawannya pak Sekda.
8. Perihal catering yg katanya nomer satu itu adalah Sono Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu.
9. Tempat di halaman luar rumdin kapasitas normal bisa 1000 orang..jika ditambah samping bisa sampai 1500 orang. Tetapi yg hadir 31 org plus
10 anak yatim dan 8 tim sholawat dan rebana. 10. Angle yg diambil terkesan berkerumun saya mohon maaf...tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah.....jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran krn pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim catering dan bagian umum.
11. Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu. Demikian, mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan hal tersebut tidak benar sama sekali.
Namun, hal tersebut malah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat,khususnya para netizen dunia Maya, saat pemberitaan tersebut dibagikan oleh media Rakyat-Demokrasi.Org di akun facebooknya. Seperti berikut ini komentarnya :
"Lha yo iki perlu di tindak tegas.tak tunggu aparat kepolisian dengan tegas menyelidiki nya"ujar akun Facebook putra Boneksepanjang
"hukum gk mempan sma pejabat"ujar Edo Lambara
"Pentingnya apa perayaan ultah? Bukankah seharusnya orang pintar macam mereka harusnya ngasih contoh yg baik? Jgn alasan udah prokes, orang miskin mau ngadain hajatan aja ijinya susahnya minta ampun. Ya kalo aparat gak akan sulit ijinya. Masak iya jeruk makan jeruk, kan g mungkin."ujar Edy.
Dan masih banyak komentar lagi,mengingat berita tersebut telah terbaca dua ratusan lebih.(red)