Sidoarjo,Rakyat-Demokrasi.Org Walk Out nya LSM GARAD Indonesia bersama warga terdampak gusuran atas lapak/warung di jalan Bibis Bunder Tambak Kemerakan Kecamatan Krian saat hearing di ruangan Rapat Paripurna DPRD Sidoarjo dalam hal penyeleseian persoalan tersebut, memunculkan opini publik, bahwa anggota DPRD Sidoarjo khususnya dalam sidang hearing (25/08/21) tersebut dianggap gagal dalam memimpin sidang rapat hearing yang seharusnya ada titik temu dalam persoalan.
Hal itu menurut Achmad Garad selaku pemimpin LSM pendamping warga sudah dirasa dari awal dimulainya sidang hearing, "dari awal sebelum dimulai, saya menduga sudah tidak ada kenetralan, pertama masalah absensi, kenapa tidak selektif, saat saya protes dijawab sama Lurah bahwa dia mendapatkan undangan bersama tokoh masyarakat, tapi kebanyakan yang mengisi daftar hadir malah sampai ada yang menurut saya tidak ada korelasinya dalam persoalan ini, ya saya tidak mau isi absen kalau tidak diganti, namun hingga proses hearing berjalan saya tidak lagi disodori daftar absensi, padahal dalam undangan hearing jelas kepadanya saya selaku Ketua LSM GARAD," ujarnya saat setelah keluar dari gedung DPRD Sidoarjo.
Masih Achmad Garad, "saat pembukaan hearing pun, pemimpin sidang tidak mengenalkan diri namanya siapa, dan yang diundang siapa saja, terus nama anggota yang hadir dalam sidang hearing juga siapa saja, itu tidak disampaikan saat hearing, apa memang SOP nya memang seperti itu ya?," Ujar Garad.
Diketahui, walk outnya LSM GARAD bersama warga yang didampinginya juga dikarenakan adanya salah satu anggota rapat yang turut berbicara tanpa diminta oleh pemimpin rapat. "Sudah sudah sudah, ini lembaga terhormat kalau rusuh rusuh, silahkan turun saja," celetuk salah satu anggota rapat yang tempat duduknya tepat di samping pemimpin sidang rapat dan terekam vidio.
Yang juga langsung dijawab sama Achmad Garad dalam sidang, "kami sudah sampaikan, bahwa ini ada surat dari BPN dan jelas kop suratnya, seharusnya dalam sidang hearing ini anda selaku anggota dewan, bisa menghadirkan mereka dong, kok malah dikembalikan lagi ke rakyat, dan karena kami dianggap rusuh, ya sudah kami keluar saja," ujar Garad yang juga terlihat jelas dividio.
Pemimpin sidang sempat berupaya menghentikan langkah LSM bersama warga yang akan meninggalkan ruangan, "saya menghormati anda selaku ketua LSM mas Achmad, kami disini hanya merunut persoalan saja supaya jelas, dan disini saya yang memimpin rapat," ujar pemimpin hearing.
Namun pihak LSM tetap berbenah untuk meninggalkan ruangan, namun tampaknya adanya ucapan itu, Garad berusaha meluruskan," tadi saya sudah saya sampaikan bapakkk...ini ada SK dari BPN, dan katanya tadi mau minta, saya iya kan..seharusnya anda pelajari dulu, bukan malah dikembalikan pertanyaan lagi ke rakyat, seolah olah rakyat ini yang bersalah, dan kalau memang anda mengakui sebagai pemimpin rapat, berarti anda gagal dalam memimpin rapat ini, karena ada yang menganggap kami rusuh, ya sudah kami keluar dari gedung ini," ujar Garad yang langsung meninggalkan ruangan sidang.(red/J0)