Tubaba,rakyatdemokrasi.org- Sejumlah Masyarakat Toto Mulyo Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), keluhkan Anggaran Dana Desa (DD) 2020 tahap 1 (satu) tidak transparan dan terkesan di Mark up.
Saat di datangi Awak Media di kediamannya untuk menanyakan perealisasian Dana Desa tahap pertama tahun 2020, Kaur Pembangunan Tugiman menjelaskan, "Saya tidak tahu, saya hanya diserahkan uang secukupnya untuk belanja material," jelasnya.
Hal ini diungkapkan juga oleh sejumlah masyarakat Toto Mulyo yang enggan disebutkan namanya kepada awak media saat ditemui di Tiyuh Toto Mulyo.
"Kami menanyakan pada Ketua Badan Perwakilan Tiyuh (BPT) dan dijawab oleh nya, "saya tidak punya arsip Anggaran Pendapatan Belanja Tiyuh (APBT), yang seharusnya selaku Ketua BPT itu kan harus memberi tahu kepada masyarakat, ada koreksi tidak dari masyarakat, masyarakat setuju atau tidak baru kemudian kalau tidak ada koreksi dari masyarakat baru dijadikan APBT. Setelah selesai mendapatkan persetujuan dari masyarakat baru diumumkan, ini loh pelaksanaan Dana Desa Tahun 2020 untuk informasi kepada masyarakat." keluh sejumlah masyarakat.
"Untuk pembangunan tugu itu yang jadi masalah terkait perencanaan dan penganggarannya yang berlebihan, jadi sebelumnya tanpa ada musyawarah dengan masyarakat dan terkesan mark up anggaran. kalau Kepala Tiyuh Toto Mulyo setiap tahun ke tahun setiap perencanaan penganggaran itu tidak ada transparansi terhadap pengganggaran, APBTnya tidak pernah di beritahukan ke masyarakat. Kalau musdes itu ada, tapi yang dilibatkan itu hanya orang-orangnya Kepala Tiyuh dan masyarakat tidak dilibatkan."Imbuhnya.
Ditempat terpisah, terkait pembangunan Tiyuh, Kaur Pembangunan sekaligus merangkap Ketua TPK Tugiman mengatakan kepada awak media di kediamannya.
"Untuk jumlah total Dana Desa yang diperoleh Tiyuh Toto Mulyo ini tidak jelas, tidak jelasnya seperti apa saya tidak tahu," kilah Tugiman. "Untuk pembangunan tugu dipertigaan simpang mail, saya cuman belanja-belanja material saja berapa jumlah total yang saya belanjakan DO nya dibawa pak lurah dan saya lupa berapa total nya. Gambar nya juga dibawa pak lurah, dan kita tidak pakai konsultan tapi pakai pendamping Tiyuh, yang buat gambar itu pendamping Tiyuh namanya pak Dirman."Ungkapnya.
Masih kata Tugiman, "terkait pembangunan drainase dengan nilai total pagu 165 juta itu, panjangnya 168 meter, kalau untuk pembelinya, beli batu 8 rit/mobil, pasir 6 rit/mobil, semen sekitar 80 sak/karung, upahnya 150 ribu untuk Tukang,100 ribu untuk keneknya,"jelas Tugiman.
Sebelumnya Tugiman selaku Kaur Pembangunan sekaligus merangkap sebagai Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) sempat berkilah, "TPK itu apa, dan Ketua TPK nya ada atas nama pak Hendi rumah nya depan Balai Tiyuh".Kata Tugiman.
Namun saat disambangi awak media ternyata Hendi menggaku, "Kaur Pembangunan sekaligus Merangkap Ketua TPK itu, ya pak Tugiman kalo saya memang Kaur, tetapi Kaur Umum."Pungkas Hendi kepada awak media.(Fian)