..
Kejagung Bakal Kejar Aset ASABRI Hingga Luar Negeri

Kejagung Bakal Kejar Aset ASABRI Hingga Luar Negeri

Jakarta,rakyatdemokrasi.org- Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan serius dalam mengejar aset-aset milik koruptor perkara PT ASABRI untuk memaksimalkan pengembalian kerugian negara yang mencapai Rp22 triliun lebih.

Kejagung bahkan bakal mengejar aset-aset para terdakwa hingga ke luar negeri. Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Supardi mengatakan tim penyidik perkara ASABRI telah memiliki daftar aset yang diduga terafiliasi dengan terdakwa maupun tersangka yang saat ini berada di luar negeri, baik berupa saham maupun aset lainnya.

Tim penyidik tengah menyiapkan langkah hukum untuk melakukan gugatan atas aset-aset tersebut. "Ada negara yang terbuka, kita akan ke sana (kejar aset terdakwa Asabri), saatnya nanti kita kasih tahu, mudah-mudahan bisa berhasil karena kita akan melalui proses gugatan," kata Supardi kepada wartawan, Jakarta, Senin, 15 November 2021.

Menurut dia, memaksimalkan pengejaran aset perkara ASABRI oleh penyidik bukan tanpa alasan. Sebab sejumlah fakta terungkap dalam persidangan kasus ASABRI. Di antaranya dugaan aset-aset yang disamarkan atas nama pihak lain atau mitranya.

"Kalau arahnya ke sana pasti akan kita panggil. Apalagi, kalau keteranganya penting tentu mereka harus kita panggil lagi (diperiksa)," kata Supardi.

Dia mengatakan perburuan aset perkara ASABRI akan terus dilakukan mengingat penyidik telah mengindikasi ada sejumlah aset yang sengaja disamarkan atau dialihkan untuk menghindari penyitaan. Terlebih, penyitaan aset milik para terdakwa dan tersangka masih terlihat sangat jomplang.

Aset milik terdakwa Benny Tjokro dari pengakuan kuasa hukumnya telah disita bahkan melebihi tanggungan Benny walaupun pernyataan itu juga harus dibuktikan terlebih dahulu. Sementara itu, tersangka lain seperti dua Manager Investasi (MI) menunjukkan niat baik dengan mengembalikan dana pengelolaan Reksadana milik PT ASABRI.

"Ada dua tersangka yang mengembalikan. Tersangka MAM dan IIM," ujar Supardi.

Kejagung ogah mempercayai klaim kuasa hukum Benny. Kejagung tetap gencar melakukan penyitaan aset dan harta para terdakwa.

Sebelumnya, Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri periode Juli 2014-Agustus 2019, Hari Setianto, yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu, 10 November 2021, menyebut total uang yang didapat Benny dari ASABRI sebesar Rp802 miliar.

Uang itu untuk pembelian saham PT Harvest. Karena proses investasi tidak berjalan dengan baik, sekitar April sampai Mei 2016, Direksi ASABRI melakukan penagihan uang muka pembelian saham pada Benny. ASABRI juga mengenakan bunga pengembalian pada Benny senilai Rp30 miliar.

Hal itu berbanding terbalik dengan terdakwa Heru Hidayat yang dalam dakwaan jaksa penuntut disebut kerugian yang diakibatkan terdakwa pada kasus ASABRI sangat besar. Kerugian dalam jumlah fantastis itu tidak mungkin dilakukan seorang diri tanpa mitra dan rekan yang membantu, seperti AP, AR, dan MW.

Namun, sayangnya penyitaan aset oleh Kejagung masih jauh dari memadai. Menanggapi dugaan keterlibatan para mitra Heru Hidayat, Supardi menyatakan pihaknya akan menelaah setiap informasi yang muncul dalam sidang. Penyidik dipastikan bakal menindaklanjuti temuan itu jika ditemukan bukti pidana yang cukup.

"Sabar, berikan waktu penyidik untuk bekerja. Kalau memang ada mitra terdakwa ditemukan aliran dana dari dia (Heru Hidayat), pasti akan kita kejar. Pokoknya kalau ada lubang untuk mengejar, ya tentu kita akan kejar," tegas Supardi.

Sementara itu, Koordinator MAKI Boyamin Saiman mendorong tim penyidik untuk lebih memaksimalkan pelacakan aset-aset milik terdakwa dan tersangka, baik di dalam maupun di luar negeri. Termasuk, melacak aset-aset yang diduga terafiliasi dengan sejumlah mitranya.

"Kemarin alasan covid-19, sudah mereda mestinya bisa dilacak termasuk ke luar negeri. Sudah bisa masuk Hongkong, Singapura termasuk Philipina dan Amerika. Sekarang dilacak lagi agar (pengembalian kerugian negara) mendapatkan hasil maksimal," kata Boyamin.(red/Medcom)


Sebelumnya PTSL Merupakan Aktualisasi Visi Misi Presiden Republik Indonesia
Selanjutnya Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bupati Tuba Beri Pesan Berarti...
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP