RakyRakyat-Demokrasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan pesan Presiden Jokowi supaya mudik berlangsung aman dan nyaman.
Tetapi, protokol kesehatan jangan sampai diabaikan. "Sekarang kita harus kawal mudik kali ini, presiden pesan mudiknya aman-nyaman, tapi protokol kesehatan harus dijalankan," kata Budi, Kamis (29/10/2020).
Hal ini disampaikan Budi saat meninjau penerapan protokol kesehatan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Budi menuturkan, dari hasil tinjauannya di lokasi, penerapan protokol kesehatan sudah dijalankan dengan baik.
Namun, dikatakan Budi, masih ada beberapa orang yang menggunakan masker jenis scuba yang tidak disarankan untuk digunakan karena berbahan tipis dan tidak dapat menyaring virus. "Tadi kita lihat setelah kita cek protokol kesehatan bagus, tapi banyak yang pakai scuba (bahan masker). Kalau scuba itu kan tidak bagus ya makanya tadi kita kasih mereka ganti," tuturnya.
Budi mengatakan puncak arus balik mudik libur panjang cuti bersama kali ini diprediksi terjadi pada 1 November mendatang. Untuk itu, Budi menyarankan para pemudik kembali pulang pada akhir bulan ini. "Arus balik itu tanggal 1 (November 2020). Tapi saya sarankan pulang jangan tanggal 1, tanggal 31," imbuhnya.
Libur panjang di akhir bulan Oktober akhirnya tiba. Warga yang hendak pelesiran diimbau selalu mematuhi protokol kesehatan agar tidak melahirkan kasus Corona baru di Tanah Air.
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober. Dua tanggal cuti bersama itu mengapit tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 29 Oktober. Kebijakan cuti bersama ini ini diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2020.
Ada sejumlah wejangan yang disampaikan dalam menyambut libur panjang ini. Pesan itu salah satunya disampaikan oleh Jokowi, yang mewanti-wanti jangan sampai libur panjang berdampak kenaikan kasus Corona di Indonesia. "Ratas hari ini kita berbicara antisipasi penyebaran COVID berkaitan dengan libur panjang di akhir Oktober 2020. Mengingat kita punya pengalaman kemarin libur panjang 1,5 bulan yang lalu, setelah itu terjadi kenaikan agak tinggi," kata Jokowi saat memimpin Ratas Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Libur Panjang Akhir Oktober 2020 yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (19/10).
Jokowi mengajak para menterinya menyusun strategi agar peristiwa itu tidak terjadi lagi. Jangan sampai kasus Corona di Indonesia naik akibat libur panjang.(red)