Pasuruan,rakyatdemokrasi.org- Media adalah salah satu pilar demokrasi di Indonesia, namun hal itu nampaknya tak dianggap oleh yang diduga adalah oknum kadispendik Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur, pada penyampaian aspirasinya setelah dilantik di depan halaman kantor.
Hal ini diketahui melalui beredarnya video viral yang dimana oknum Kadispendik baru terlantik Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa dalam masa kepimpinannya tidak terima akan adanya jurnalis yang meliput pada saat setelah pelantikan.
Awalnya ramah tamah, namun saat menyinggung wartawan yang meliput, menimbulkan kecaman.
"Ini kebetulan saya difoto (sambil menunjuk yang diduga seorang wartawan yang sedang meliput), ati ati kowe, lak ngganggu sekolahan dan ngganggu kepemimpinan ku, mati Kowe!!" ucap yang diketahui bernama Hasbullah selaku Kadispendik Kabupaten Pasuruan dan terdengar suara tertawa dari peserta yang hadir.
Tak hanya Wartawan yang disorot, LSM pun juga jadi bahan bully an. "Teman teman Kepala Sekolah sekarang jangan takut sama LSM atau apa ya, itu perwakilannya, kalau ada apa apa, sebarin itu di grup LSM dan Wartawan, jangan sampai gak kuat bisa mati." Ujar Hasbullah yang lagi lagi di tepuk tangani dan ditertawai peserta yang ada.
Atas beredarnya Vidio itu, mendapatkan kecaman keras dari berbagai organisasi kemasyarakatan, salah satu dari Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Propinsi Jawa Timur (DPD PJI-Demokrasi Jatim).
"Patut disayangkan sekali, seorang Kepala Dinas menganggap Wartawan dan LSM sebagai bahan candaan." Ujar Achmad Anugrah selaku ketua DPD PJI-Demokrasi Jatim saat dihubungi melalui selulernya.
Masih yang akrab dipanggil Achmad Garad. "Bahasanya orang ini, sungguh tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik, dan sangat arogan sekali, kalau lurus lurus saja, kenapa harus takut dengan Wartawan dan LSM? mereka ini kan juga dilindungi Undang Undang sebagai lembaga control sosial masyarakat." Ungkapnya.
Menurutnya lagi, dia akan segera berkoordinasi dengan bidang hukumnya, jika memang ada unsur hukumnya, dia tidak segan akan melakukan upaya hukum lanjutan.
"Itu pasti, dan ini supaya jadi pelajaran bersama, bahwa seorang Pemimpin atau Kepala Dinas yang digaji dari uang rakyat, tidak boleh sok jagoan dan tidak mau di control kinerjanya, sehingga dapat menciptakan asumsi bahwa dirinya seolah merasa paling benar." Pungkasnya.(J0/DPDPJIDJATIM)
Cek vidionya :