Medan,rakyatdemokrasi.org- Video yang memperlihatkan siswa SD Wahidin di Kecamatan Medan Labuhan, Medan, diduga mendapatkan suntikan vaksin kosong beredar luas di media sosial.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan peristiwa yang menghebohkan itu terjadi pada Senin (17/1). Saat itu sedang dilaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun yang digelar oleh Polsek Medan Labuhan bekerja sama dengan RS Delima Martubung.
Saat proses vaksinasi, orang tua berinisial K merekam putrinya inisial O (11) saat sedang divaksin. Setelah tiba di rumah, K memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut ke keluarganya. "Video itu kemudian viral di media sosial," kata Hadi kepada wartawan, Jumat (21/1).
Vaksinator yang diduga sebagai pelaku penyuntikan vaksin kosong ialah seorang seorang dokter inisial G. Dia keseharian bertugas di salah satu rumah sakit swasta di Medan Polda Sumut sudah memeriksa G dan juga meminta keterangan dari saksi ahli terkait insiden tersebut.
Polres Pelabuhan Belawan bersama Dinas Kesehatan Kota Medan masih terus mendalami kasus tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufiq Ririansyah menyebut ada dua anak yang diduga menerima suntikan vaksin kosong saat acara vaksinasi itu. Sementara yang lainnya tetap sesuai prosedur.
"Hasil dari koordinasi kami dengan Polres Belawan sementara ada dua anak dan tidak lebih, yang lain masih sesuai dengan prosedur," kata Taufiq kepada wartawan, Jumat (21/1).
Dinas Kesehatan Kota Medan akan melakukan peninjauan ulang terhadap kondisi kedua anak tersebut. "Untuk si anak kami akan tinjau ulang apakah dia masih dilakukan vaksinasi atau apakah perlu laboratorium atau pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.
Dokter G yang diduga menyuntikkan vaksin kosong ke siswa di SD Wahidin, Medan, akhirnya meminta maaf. "Kepada pihak Polri, masyarakat, kepada IDI Sumut dan IDI Medan, saya mohon maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini," ujarnya dengan posisi terus menunduk, di Mapolres Belawan, Jumat (21/1).
Namun, Dokter G tidak menjawab saat ditanya apa tujuan atau motif tindakan yang dilakukannya itu. Dia malah langsung pergi ke salah satu ruangan penyidik dengan dikawal sejumlah petugas.(mrd/JPNN)