..
Pasca Tragedi Kanjuruhan, Pemuda Ini Diam Selama 10 Hari Di Stadion
Rusdi Aremania asal Probolinggo yang diduga trauma pasca tragedi Kanjuruhan © CNNIndonesia

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Pemuda Ini Diam Selama 10 Hari Di Stadion

Malang, rakyatdemokrasi.org- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan menerjunkan tim untuk memulihkan trauma Rusdi, 17, warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Selama 10 hari terakhir, Rusdi tinggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai tragedi. Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono, mengatakan Rusdi diduga mengalami gangguan mental usai tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Saat ini Tim RSUD Kanjuruhan berupaya mendekati Rusdi agar mendapatkan penanganan.

"Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremania. Karena selain itu ia selalu menolak," katanya, Rabu, 12 Oktober 2022.

Rusdi tampak syok usai tiga temannya menjadi korban tewas pasca-pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sejak saat itu, ia enggan pulang ke rumahnya di Probolinggo dan memilih menetap di Stadion Kanjuruhan.

"Rusdi itu dicari-cari oleh Dinas Kesehatan Probolinggo. Dan Dinas Kesehatan Probolinggo sudah berkoordinasi dengan kami sejak Selasam (10 Oktober 2022)," kata Sub Koordinator Monef dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro Lukito menambahkan, pihaknya saat ini tengah berupaya memberikan penanganan trauma kepada Rusdi.

Salah satunya berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang.

"Petugas Rumah Sakit Jiwa Lawang saat ini tengah berkoordinasi dengan keluarga untuk meminta persetujuan pemeriksaan kejiwaan. Setelah mendapat persetujuan nanti akan kami evakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Lawang," jelasnya.

Rusdi sebelumnya berangkat dari Probolinggo bersama tiga orang teman untuk menyaksikan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Namun dari empat orang itu, hanya Rusdi seorang yang selamat dari hujan gas air mata.

"Sudah saya minta agar pulang, tapi dia bersikukuh menunggu temannya. Dia nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu," kata Suhartini, 59, penjaga toilet umum di Stadion Kanjuruhan. (rd/medcom)


Sebelumnya Sosok Yang Ngaku Penjual Dawet Saat Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Ini..
Selanjutnya Orang Ini Gencar Minta Usut Ijazah Palsu Jokowi, Tapi Gelar Doktornya
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP