..
Karena Hal Ini, 232 Wisatawan Belum Bisa Keluar Dari Pulau Karimunjawa
Ilustrasi gambar ombak

Karena Hal Ini, 232 Wisatawan Belum Bisa Keluar Dari Pulau Karimunjawa

Semarang, rakyatdemokrasi.org- Sebanyak 232 wisatawan belum bisa keluar dari Pulau Karimunjawa, Jepara, akibat cuaca ekstrem.

Pihak Ditpolairud Polda Jateng ikut memantau perkembangan dan koordinasi dengan syahbandar untuk kepulangan para wisatawan.

Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Hariadi mengatakan dari data yang diperoleh hari ini, ada lebih dari 200 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa.

"Adapun jumlah total wisatawan yg masih berada di Karimunjawa sampai dengan hari Sabtu tanggal 24 Desember 2022 sebanyak 232 orang," kata Hariadi kepada wartawan lewat pesan singkat, Sabtu (24/12/2022).

Kepulangan para wisatawan tersebut tertunda sejak hari Kamis (22/12) lalu.

Kapal-kapal juga masih bersandar di dermaga Kartini, Jepara. Koordinasi dilakukan dengan syahbandar untuk mendapatkan izin berlayar ketika cuaca sudah membaik.

"Total jumlah kendaraan bermotor milik wisatawan yang terparkir di halaman sekitar dermaga Pantai Kartini Jepara sebanyak 46 unit yang berasal dari luar daerah," jelasnya.

Wisatawan, lanjut Hariadi, dalam kondisi aman dan bermalam di penginapan di Karimunjawa. Namun tinggi gelombang perairan masih 2,5 meter lebih.

"Saat ini para wisatawan yang tertunda pulang dan masih berada di Karimunjawa bermalam di homestay dan hotel, saat ini kondisi kesehatan dalam keadaan sehat. Tinggi gelombang sekitar 2,5 meter lebih," tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan dari data BMKG, gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan Jawa Tengah.

Antara lain di perairan Brebes-Pemalang, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak, Jepara, dan Pati-Rembang.

"Saat ini Polda Jateng melalui Ditpolairud sudah melakukan langkah-langkah preventif seperti pemberian imbauan serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Tim SAR Polda juga sudah disiagakan," kata Iqbal lewat pesan singkat, Sabtu (24/12).

Polres jajaran di Pantura Jateng juga sudah diminta mengimbau nelayan untuk waspada.

Ia juga mengapresiasi perusahaan pelayaran yang membatalkan perjalanan demi keamanan.

"Seperti salah satu perusahaan transportasi laut yang mengumumkan pembatalan pelayaran ke Karimunjawa. Langkah-langkah pencegahan seperti ini perlu diapresiasi. Keselamatan masyarakat tetap paling utama," tegasnya. (Rd/Detik)


Sebelumnya RUU Perubahan UU ASN Akan Mengatur Pensiun Dini Massal
Selanjutnya Kenapa Aceh Dianggap Miskin? Padahal Dana Melimpah, Begini Kata Tito
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP