Sidoarjo, rakyatdemokrasi.org- Miris, Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo sisi barat yang pembangunannya bernilai sekitar Rp.250 miliaran, namun diduga kuat tak mempunyai saluran air/got. Sehingga menimbulkan cibiran di masyarakat sekitar.
Menurut sumber dilapangan, posisi saluran air/got berada didepan yang berbenturan dengan makam dan rumah toko (ruko).
"Salurannya yang didepan itu terhalang tembok ruko, sedangkan untuk yang samping sisi Utara, salurannya milik warga dan mengarah ke sawah." Ujar warga yang tak ingin disebutkan namanya.
"Karena mengalir ke sawah, jadi sekarang tidak bisa ditanami. Warga mau protes, tapi gak berani." Imbuhnya.
Diketahui, saat di investigasi dilokasi. Fakta yang didapat, saluran air/got memang terhenti di sawah.
Sehingga tampak seperti rawa-rawa dan kalaupun ditanami, dikhawatirkan tanaman akan rusak serta berdampak juga pada kesehatan manusia karena dampak dari limbah cair Rumah Sakit.
"Kalau kayak gini, masak Bupati tidak tau. Padahal setau kita, Pak Bupati sempat meresmikan Rumah Sakit ini setahun lalu." Ujarnya.
Warga tampak kesal, mengingat dampaknya hingga ke sekitaran area. "Apa jangan-jangan, Pemkab Sidoarjo ini sengaja membunuh warganya secara perlahan-lahan." Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Hal itu menjadi perhatian pihak LSM GARAD Indonesia selaku pendamping warga yang warungnya digusur.
"Pembangunan rumah sakit, seharusnya memperhatikan berbagai unsur salah satu aspeknya ya terkait ada gak yang dirugikan sekitaran, apalagi soal limbah, ini kan patut diperhatikan secara serius." Ujar Achmad Garad selaku LSM pendamping warga. Masih Garad. "Segera akan kita laporkan ke Menteri Kesehatan, atas fakta ini. Mengingat dampak dari ini sangat serius sekali bagi kesehatan warga." Pungkas yang juga koordinator relawan Jokowi Jawa Timur tersebut. (Tim)