Surabaya, rakyatdemokrasi.org- Setiap umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah wajib yang telah diatur dalam agama, termasuk di antaranya mandi junub.
Namun, tahukah Anda bahwa mandi junub yang salah atau tidak benar, bisa berujung pada neraka bagi pasangan suami istri?
Hal ini diungkapkan oleh seorang ulama kharismatik, Gus Baha.
Beliau mengingatkan agar pasangan suami istri memperhatikan tata cara dan ilmunya ketika melakukan mandi junub, agar tidak terjebak dalam kesalahan yang berujung pada hukuman neraka.
Gus Baha menjelaskan bahwa mandi junub harus dilakukan dengan benar, sesuai dengan anjuran Islam.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah waktu pertama kali melakukan mandi junub.
Gus Baha menegaskan bahwa kepala menjadi bagian awal dari mandi junub. Oleh karena itu, jika wajah disiram terlebih dahulu sebelum kepala, maka mandi junub tersebut dianggap tidak sah.
Selain itu, Gus Baha juga menyarankan agar selalu mengikuti kajian Islam seperti pengajian, sehingga kesalahan yang dilakukan termasuk mandi junub, bisa dimaklumi oleh Allah.
Namun, jika mandi junub yang dilakukan tidak benar, maka bisa berdampak fatal bagi pasangan suami istri.
Gus Baha juga menjelaskan tentang air mani yang ada di tubuh, yang sebaiknya tidak langsung disiram saat mandi junub.
Hal ini dikarenakan apabila air mani langsung disiram, maka air bersih yang dipakai untuk mandi junub bisa berubah.
Selain itu, syarat mandi junub atau wudhu dalam Islam adalah tidak boleh ada sesuatu yang merubah air di badan.
Jadi, jika ada air mani, shampo, atau benda lain yang bisa merubah air dari badan saat mandi junub, maka mandi tersebut dianggap tidak sah.
Gus Baha menegaskan bahwa jika mandi junub tidak bisa menghilangkan hadas besar, maka semua ibadah yang dilakukan tidak akan diterima oleh Allah.
Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami istri untuk berhati-hati dan memperhatikan syarat-syarat mandi junub dengan benar.
Dengan memperhatikan tata cara dan ilmunya, mandi junub yang dilakukan oleh pasangan suami istri akan menjadi sah dan dapat membuat ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperhatikan dan menjalankan ibadah wajib dengan baik dan benar, sehingga dapat menghindari dosa yang tidak disadari. (Rd/Pr)