Bangkalan, rakyatdemokrasi.org- Penetapan nomor pilih bakal calon kepala desa (Bacakades) yang dilaksanakan di Desa Kanegarah, Kecamatan Konang, Bangkalan menuai protes massa dengan membawa celurit.
Aksi protes tersebut sempat terekam kamera handphone dan beredar viral. Sebab, dua Bacakades dianggap gugur oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD). Padahal, dua calon tersebut telah memenuhi berkas persyaratan.
Bahkan, keduanya melewati proses verifikasi melalui Tim Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa (TFPKD) untuk mengetahui kelayakan kedua calon tersebut untuk masuk dalam bursa pencalonan.
Plt Bupati Bangkalan, Mohni mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat hasil verifikasi Tim Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa (TFPKD) terkait dua bacakades. Hasil dari verifikasi itu, kedua calon lolos.
Namun, Ia mengaku, surat tersebut tidak diterima oleh P2KD. "Dua hari lalu kami sudah berkirim surat namun tidak diterima, kami akan kirimkan lagi agar diterima TFPKD," ujar Mohni, Rabu (29/3/2023).
Mohni menambahkan pihaknya akan segera melakukan rapat terkait polemik di tahapan pilkades tersebut. Pihaknya juga akan memanggil sejumlah pihak agar pelaksanaan pilkades tetap kondusif.
"Kami akan lakukan rapat dengan pihak-pihak terkait agar polemik yang ada bisa diredam," imbuhnya.
Diketahui, dari rekaman video yang beredar sejumlah massa mendatangi kantor sekretariat P2KD Kanegarah.
Dari video terlihat massa membawa sejumlah senjata tajam dan memprotes serta bersitegang dengan panitia.
Meski tak terjadi kontak fisik, sejumlah polisi dan anggota TNI datang ke lokasi untuk menenangkan kedua belah pihak. (Rd/DJ)