Sidoarjo, rakyatdemokrasi.org- Banjir parah beberapa waktu yang lalu di area Waru Sidoarjo, mengisahkan kepiluan bagi pengguna jalan yang sempat menceritakan kepada media ini.
Sebut saja S selaku pengguna jalan yang pada saat terjadinya peristiwa banjir beberapa hari yang lalu, ia mengaku terperosok didalam lubang sehingga mengakibatkan kendaraan roda duanya harus didorong sejauh hampir 5 kilometer menuju arah bengkel.
"Untung saja dibantu dorong, dari mulai lokasi banjir hingga ketepian meninggalkan Terminal Bungurasih." Ujar S yang menceritakan kisahnya. Senin (19/02/2024).
Karena kejadian tersebut ia harus rela mendorong kendaraannya mulai dari Pintu masuk Terminal Bungurasih ke daerah Menanggal untuk mencari Bengkel.
"Saya kira busi, ternyata bukan." Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Akibat curah hujan yang tinggi selama 2 hari beberapa waktu lalu, mengakibatkan banjir menerpa di wilayah 10 desa dan kelurahan di Kecamatan Waru, Sidoarjo tergenang. 10 desa tersebut, yaitu Bungurasih, Medaeng, Pepelegi, Waru, Kedung Rejo, Kureksar, Tropodo, Kepuh Kiriman, Brebek, WadungAari, dan Tambak Sumur.
Berdasarkan pantauan di beberapa desa, terutama di Perumahan Pepelegi, ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter. Banjir paling parah terlihat di jalan raya Perumahan Pepelegi yang mencapai lebih dari 50 sentimeter.
Sedangkan hasil investigasi dilapangan yang dilakukan oleh media ini, tampak jelas adanya bangunan yang berdiri dan menutup kali di area jalan Empu Kanwa belakang pom bensin Jl Letjend Sutoyo Medaeng Wetan, Medaeng, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo.
"Sudah bertahun-tahun berdiri di atas sungai." Ujar warga setempat yang tak mau namanya disebut. Kamis (15/02/2024).
Diduga kuat, bangunan yang berdiri diatas sungai tersebut dikuasai oleh perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga plastik, memulai operasi komersialnya pada tahun 1976.
"Tidak ada yang berani menegur mas, takut disalahkan dan lain-lain." Ungkapnya.
Hal itu, sebenarnya sudah di konfirmasikan oleh media ini beberapa bulan yang lalu, namun sayangnya, pihak perusahaan seolah tidak ingin menggubris, bahkan pihak PU pengairan Sidoarjo yang juga dikirimi surat pun tak ada balasan.
Terakhir Dinas PU SDA Pemprov Jatim melalui PPID bernama Ari saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp untuk koordinasi juga tak terbalas. (red)