Surabaya,RakyatDemokrasi.Org- Pemerintah Kota Surabaya menaikkan 100 persen insentif atau biaya operasional untuk ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Kota Surabaya. Ketua DPC Gerindra Kota Surabaya BF.Sutadi menyatakan sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada pemerintah Kota Surabaya atas kebijakannya terkait kenaikan insentif uang kehormatan LPMK, RW dan RT, dengan harapan nantinya diikuti semacam program pelatihan yang berbasis Tugas dan Fungsi LPMK, RW dan RT. Agar pelayanan masyarakat lebih maksimal.

"Kenaikan biaya operasional ini sebagai bentuk penyemangat para Ketua RT, RW dan LPMK agar kedepan bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat tingkat RT, RW dan kelurahan."Katanya Jum'at (09/04/21).

Perlu diketahui, semula RT menerima biaya operasional berjumlah Rp 550.000 tiap bulan, kini menjadi Rp1 juta. Berikutnya, untuk RW semula tiap bulan menerima Rp 600.000, kini menjadi Rp 1.250.000 dan untuk LPMK yang semula Rp700.000 menjadi Rp1,5 juta.

Mengutip dari penjelasan Walikota Surabaya, "Jika ini sudah jalan, saya yakin Surabaya lebih cepat lagi dalam memberikan pelayanan publik. Saya berikan kepercayaan kepada RT, RW dan LPMK untuk sama-sama kita libatkan dalam menjaga dan memberikan pelayanan kepada warga. Jadi dari warga untuk warga pula. Sebab pemerintah di tingkat kelurahan ada LPMK, RW maupun RT merupakan ujung tombak dalam sektor pembangunan. Jadi mereka yang paling dekat dengan warga."ungkap Eri Cahyadi.(Dim)