Tebo,Rakyat-Demokrasi.Org Mendapat informasi Dari masyarakat Sukamaju Kecamatan Rimbo ulu kabupaten Tebo Provinsi Jambi terkait pembuatan PAMSIMAS yang diduga tidak transparan.
Salah satu warga Desa Sukamaju, saat di konfirmasi mengatakan bahwa soal pembuatan Pamsimas mereka menduga tidak transparan dalam pelaksanaanya, "secara nominal dan sudah tertuang di dalam RAB, tetapi tidak ada tranparansi dalam pembelian bahannya, dimana kami juga ikut gotong royong dalam pembuatannya."Jelasnya.
Masih warga, "saya sesalkan ketua dan KPM, kenapa dan ada apa di balik ini, dan kalau disimpulkan keluhan kami yakni dalam pengerjaan kami dilibatkan untuk bergotong royong dalam melakukan cor, lalu kami juga diminta oleh ketua dan anggota KPM untuk mencari kayu dimana satu orang 3/4 batang kayu, dan kami juga dilibatkan dalam menyalurkan pipa ke rumah - rumah warga," bebernya.
"Pembuatan Pamsimas dananya kurang lebih Rp 350 juta, dan harapan kami kepada ketua Pamsimas, kami masyarakat Desa Sukamaju dan Sukajaya meminta ketua Pamsimas transparan kepada masyarakat, mengingat dana pembuatan Pamsimas sangatlah besar,"sambungnya.
Lebih lanjut lagi, "dana tersebut dikemanakan oleh ketua, sedangkan pembuatan Pamsimas mulai dari cor hingga penyaluran pipa ke rumah rumah warga, kami lakukan secara bergotong royong," sesal warga.
Senada dengan masyarakat, pemborong pembuatan Pamsimas mengklarifikasi bahwa kegiatan tersebut memang dilakukan secara ber gotong royong, "upah tukang dibayar Rp 16.5Juta (enam belas juta lima ratus ribu rupiah),"ujar pemborong.
Saat dikonfirmasi kepada ketua pelaksana Pamsimas Suka Jaya via WA membenarkan kegiatan tersebut, "kami pengerjaan gotong royong dan dana juga ada penambahan dari masyarakat 150 ribu," jelasnya.
Dilain kesempatan, wartawan mengkonfirmasi ketua BPD Desa Sukamaju Hasan pada hari Jum'at (23/07/2021), dirumahnya mengatakan, "Saya sebagai ketua BDP ya diam saja karena di Pamsimas daerah pasar bukan urusan saya" Jelasnya.
Masih Hasan, "kalau Pamsimas dijalan Iskandar Dinata ini baru saya ikut tanggung jawab, memang benar ada gotong royong dan warga diminta membawa kayu delcon, tetapi semua itu nanti ada upah dan dibayarkan kemasyarakat," imbuhnya lagi. (Edi)
