..
Raih Adiwiyata Kabupaten, SMAN 1 Muncar Banyuwangi Siap Raih Provinsi

Raih Adiwiyata Kabupaten, SMAN 1 Muncar Banyuwangi Siap Raih Provinsi

Banyuwangi,rakyatdemokrasi.org- Dalam upaya meningkatkan serta membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berfokus terhadap lingkungan hidup, tentunya membutuhkan proses untuk keberlangsungan populasi manusia di dunia.

Kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan, tentunya memerlukan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku yang dapat memotivasi serta komitmen untuk bekerja sama,baik secara individu maupun secara kolektif.

Untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini,maka pendidikan dan pemahaman akan manfaat lingkungan hidup harus di ajarkan di setiap sekolah-sekolah melalui program Adiwiyata.

Adiwiyata sendiri merupakan wadah yang ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang norma dan etika sebagai dasar manusia menuju kesejahteraan hidup.

Perlu diketahui pula, Adiwiyata adalah program Nasional yang di tetapkan oleh dua kementerian, yakni pendidikan dan lingkungan hidup dengan harapan mampu membangun karakter bangsa.

Salah satu penerima piagam Adiwiyata ini adalah SMAN 1 Muncar. Menurut Paimin,S.pd "Keberhasilan ini tidak lepas dari hasil kerja sama semua yang terlibat di dalam sekolah ini, mulai dari tukang kebun, siswa-siswi, guru hingga kepala sekolah. Prioritas utama tentang kebersihan lingkungan dari kotoran sampah dan bebas asap rokok, alhamdulilah sudah bisa di katakan sukses, meskipun begitu kami akan berusaha terus meningkatkan kesadaran bersama dan berkomitmen untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dengan sebaik - baiknya." ringkasnya. Selasa (2/11/2021).

Mengingat sejarah terselenggaranya program Adiwiyata ini tidak lepas dari peran serta Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli dan menaruh perhatian terhadap lingkungan hidup.

Seperti tercatat dalam jaringan pendidikan lingkungan (JPL) pada tahun 1996 dalam gerakan pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan,maka awak media menemui H.Suyoto M.S, ketua LSM Suara Bangsa di ruang terpisah. Dia mengatakan.

"Saya pribadi sebagai ketua LSM Suara Bangsa yang juga ketua komite SMAN 1 Muncar sangat mendukung kegiatan ini. Karena kita bisa mempersiapkan langkah-langkah yang baik untuk lingkungan sekolah seperti mengenai kebersihan, di mana ada sebagian dari anak didik itu tidak mengerti akan manfaatnya. Tetapi sayangnya dari tim Adiwiyata kabupaten tidak pernah melibatkan LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Padahal kalau merujuk sejarah Terbentuknya Adiwiyata ini tidak lepas dari peran serta LSM dan perguruan tinggi." Ujarnya.

Tahun 1996 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) antara LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap pendidikan lingkungan. Hingga tahun 2004 tercatat 192 anggota JPL yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan.

Tahun 2013, JPL melaksanakan Pertemuan Nasional Jaringan Pendidikan Lingkungan di Jogjakarta. Pada tahun 1996 disepakati kerja sama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup tanggal 21 Mei 1996, yang diperbaharui pada tahun 2005 (nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 tanggal 5 Juli 2005) dan tahun 2010.

Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata.

Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Kementerian Lingkungan Hidup sejah tahun 2006 mengembangkan Program Sekolah Adiwiyata.

Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK).

"Menurut saya harus ada keterbukaan, rangkul kami sehingga anak didik dan masyarakat tahu bahwa LSM itu juga mendapat stigma positif di mata mereka," Pungkasnya.(Faruk/Slam)


Sebelumnya Kemnaker Tindaklanjuti Perluasan Cakupan Bagi Penerima BSU
Selanjutnya DPR Akan Proses Calon Panglima TNI Andika Perkasa Maksimal 20 Hari
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP