Surabaya,rakyatdemokrasi.org- Terkait dengan putusnya anak sekolah dari salah satu pemilik warung di jalan Bibis Bunder Tambak Kemerakan Kecamatan Krian Sidoarjo yang digusur oleh Pemkab Sidoarjo melalui Muspika Krian yang dialihkan sebagai pintu masuk utama RSUD Sidoarjo sisi barat, ditanggapi oleh Achmad Anugrah selaku Ketua LSM GARAD Indonesia pendamping warga.

Menurutnya, itu salah satu dari sebagian warga terdampak yang memang sangat perlu diperhatikan, mengingat hal ini menyangkut pendidikan anak bangsa.

"Setau saya, saat audiensi bersama Bupati Sidoarjo, para warga langsung dibawa masuk ke ruangan tanpa mengajak saya selaku pendamping, yang jelas memang itu faktanya, dimana tempat satu satunya sebagai pemasukan dan penopang ekonomi, digusur tanpa diberikan solusi," ujar yang akrab dipanggil Achmad Garad.

Masih Achmad Garad, "Saat bersama Bupati, mereka sudah sampaikan semuanya termasuk sampai tidak bisa menyekolahkan lagi anaknya, tapi kita juga tidak tau apa tindak lanjut dari Bupati Sidoarjo terkait hal itu." Ungkapnya.

Mengenai hal itu, dirinya menambahkan bahwa dari dampak penggusuran ini sangat komplek sekali, "Kami tetap akan upayakan secara maksimal, apalagi kita temukan bukti bukti, dimana pihak warga ini masih menyimpan surat Petok D, Ipeda, dan GS." Urainya.

"Dengan data data yang ada, kami sudah kirimkan surat ke BPN Sidoarjo supaya memfasilitasi dalam proses PTSL, kami juga sudah kirimkan surat pengaduan ke Presiden, dengan tembusan ke Kementrian ATR/BPN hingga Kanwil BPN Provinsi Jatim, mudah mudahan upaya upaya ini dapat mengurai persoalan serta sesegera mungkin masyarakat terdampak ini mendapatkan hak haknya yang selama ini tidak diperhatikan dalam pelaksanaan eksekusi penggusuran." Pungkasnya.(tim)