Jombang, rakyatdemokrasi.org- Saat mengepung Ponpes Shiddiqiyyah, polisi ternyata melakukan penangkapan. Rupanya penangkapan ini awalnya dikira Bechi anak kiai Jombang. Ternyata ini sosok yang ditangkap di Ponpes Shiddiqiyyah.
Polisi menangkap pria bernama Dedi yang diduga melukai aparat saat upaya penangkapan. Informasi sebelumnya yang menyebut polisi telah menangkap Mas Bechi diralat.
Polisi telah berhasil menjebol pertahanan massa di pesantren yang menaungi Mas Bechi. Informasi yang sebelumnya menyebut Mas Bechi sudah ditangkap belum tepat.
Tim buru sergap juga telah menguasai halaman rumah pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Muhammad Mukhtar Mukthi.
Dari video yang diterima wartawan, terlihat personel kepolisian telah berada di halaman rumah Kiai Mukhtar.
Video berdurasi 27 detik itu direkam oleh seorang wanita. Wanita itu menyebut polisi sudah bertemu dengan Bechi anak kiai Jombang.
"Posisi beliau ada di teras, ditahan oleh polisi," ujar wanita tersebut dalam rekaman video, Kamis (7/7/2022). Ia menyebut polisi memasuki teras rumah. Di teras rumah juga disebut ada Bechi.
"Makin banyak, makin banyak. Semakin banyak yang masuk. Posisi beliau (MSAT, red) ada di teras," katanya.
Pantauan wartawan di lokasi, ratusan aparat masih menjaga ketat akses keluar masuk pesantren. Sedangkan personel lainnya lebih banyak berada di dalam pondok.
Aktivitas massa di dalam pondok juga sudah mulai bisa dikondisikan. Sementara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi penangkapan Bechi anak kiai Jombang.
Massa simpatisan Bechi hingga santri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah diamankan polisi ke Polres Jombang. Mereka diangkut dengan tiga unit truk polisi.
Pada Kamis (7/7/2022), massa yang diamankan menghalangi polisi saat hendak menangkap Bechi. Kini polisi tengah mendata identitas diri massa simpatisan Mas Bechi.
"Kami sempat memilah-milah dan kami sudah angkut tiga truk. Belum kita data jumlahnya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Ponpes Shiddiqiyyah, Kamis (7/7/2022).
"Nanti akan kita data ke polres, kita akan periksa semua. Nanti perkembangan akan kita informasikan. Ini salah satunya yang menghalangi tadi, sama sukarelawan ya dari luar-luar dari kan ada," imbuhnya.
Pantauan wartawan di lokasi, ratusan aparat masih menjaga ketat akses keluar masuk pesantren. Sedangkan personel lainnya yang lebih banyak berada di dalam pondok. (mrd/grid.id)