Pematang Siantar,Rakyat-Demokrasi.Org, Hasil kemenangan Asner Silalahi-Susanti di Pilkada Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara yang mana melawan Kotak Kosong,bisa diajukan gugatan ke MK,meskipun suara Asner Silalahi-Susanti unggul saat Pilkada pada Rabu,09 Desember 2020 lalu.
Hal itu dikatakan Muslimin Akbar SHi.MH selaku Ketua Tim Pemantau Pilkada Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara saat di kantornya Senin,14/12/20 saat menjawab pertanyaan awak media ini tentang Pilkada Pematang Siantar yang dimenangkan Asner Silalahi-Susanti melawan Kotak Kosong.Dimana suara yang diperoleh Asner Silalahi-Susanti sebanyak 87.768 suara (delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus enam puluh delapan suara)dan Kotak Kosong 25.589 suara(dua puluh lima ribu lima ratus delapan puluh sembilan) itu berarti pemenangnya Asner Silalahi-Susanti?,namun sontak dijawab,"belum",oleh Muslimin Akbar selaku Ketua Tim Pemantau Pilkada YRKI (Yayasan Rumah Konstitusi Indonesia).Kenapa belum?."berdasarkan Undang Undang No 10 Tahun 2016 tentang Pilkada,yakni jika diduga ada politik uang yang dilakukan secara terstruktur,sistematis dan masif,dan apabila itu terbukti,bisa saja pasangan ini didiskualifikasi,jadi bukan persoalan selisih suara saja,"ujar Muslimin yang juga mantan Anggota DPRD di Kabupaten Pematang Siantar itu.
Masih Muslimin,"bahkan Bawaslu pun juga nantinya dapat membatalkan sebagai pemenang Pilkada jika terbukti ada Politik uang,"imbuhnya.
Lanjutnya lagi,"kami sebagai Tim Pilkada Pematang Siantar yaitu dari Yayasan Rumah Konsititusi Indonesia yang terdaftar di KPU Kota Pematang Siantar,juga berhak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konsititusi (MK),karena dari awal posko pengaduan telah dibuka sebelum Pilkada Pematang Siantar dilaksanakan untuk menampung laporan dari masyarakat."ungkapnya.
Saat ditanya terkait hal yang didapat atau laporan dari masyarakat sebagai data penunjang gugatan ke MK,Muslim menjawab dengan singkat,"tunggu nanti setelah lengkap,"tutubnya kepada awak media ini.(Syam)
