..
Laila Mufida,Desak Pemkot Untuk Tidak Paksakan Pembelajaran Tatap Muka
Foto : Laila Mufida,Wakil Ketua DPRD Surabaya

Laila Mufida,Desak Pemkot Untuk Tidak Paksakan Pembelajaran Tatap Muka

Surabaya,Rakyat-Demokrasi.Org –Sembilan bulan wabah Pandemi Covid-19 telah melanda negara kita dan juga belahan dunia lainnya. Berbagai dampak yang timbul akibat wabah tersebut telah dirasakan oleh masyarakat, mulai dari dampak ekonomi, kesehatan, politik, keamanan, sampai kepada pendidikan.

Pemerintah telah bekerja keras untuk menanggulangi wabah virus corona ini, mulai dari upaya preventif sampai kuratif.Muaranya adalah melindungi segenap warga negara dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Dalam hal ini Surat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya terkait sistem pembelajaran per Januari 2021 sudah diterima para orang tua siswa khususnya untuk siswa kelas Sekolah Dasar (SD) kelas VI. Di Surat tersebut dijelaskan bahwa mulai Januari 2021 akan diterapkan 2 jenis pembelajaran yakni Daring dan Tatap muka. Surat tersebut juga dilampiri isian pernyataan orang tua atau wali murid juga lampiran persetujuan tindakan medik untuk siswa yang setuju melakukan pembelajaran Tatap muka.

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda,Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendesak agar Pemkot Surabaya meninjau ulang rencana belajar tetap muka di sekolah.”faktor kesehatan menjadi pertimbangan utama,” katanya melalui sambungan selularnya, Senin (14/12/20).

Laila berharap Pemkot tidak memaksakan diri dengan meminta sekolah menggelar tatap muka.”Situasi pandemi corona saat ini bukan mereda tapi meningkat.Mari sama-sama antisipatif,” katanya.

Saat ini, menurut amatan Anggota Fraksi PKB,"rumah-rumah sakit rujukan corona kembali dipenuhi pasien positif corona, termasuk RS Lapangan Indrapura saat ini ada peningkatan pasien secara signifikan. Ini mengindikasikan bahwa pandemi corona belum reda. Penyeberan covid-19 juga tidak bisa dianggap sepele. Selama belum ada vaksinasi, langkah yang paling tepat adalah tetap taat dan wajib mematuhi protokoler kesehatan ketat,” terang Laila.

Untuk itu Lalila menghimbau masyarakat agar tetap melakukan 3M dengan ketat, yakni Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun rutin.”Hanya kebiasaan baru ini yang diharapkan bisa mencegah penyebaran corona,” imbaunya.

Kalau hanya dengan alasan kejenuhan para Siswa,bukan berarti harus memaksakan diri tatap muka sekolah. Pemerintah sudah memberi bantuan kuota dan bisa dimaksimalkan. Balai RW juga harus dipastikan ada fasilifas wifi gratis,” tegas Laila.

Menurutnya,pembelajaran tatap muka tidak bisa menjamin siswa bisa menjaga jarak.Meski tempat duduk diatur.”Saya bisa memahami situasi sekolah saat ini,” ujar Politisi perempuan yang juga pernah berprofesi sebagai guru ini.

Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu Dispendik Surabaya menggelar uji coba tatap muka untuk siswa jenjang SMP di sekolah. Semua siswa dan guru akan dilakukan swab test. Secara bertahap siswa akan melalukan pembelajaran tatap muka. Diawali kelas IX SMP.

Setelahnya bertahap jenjang di bawahnya hingga nanti pada awal tahun 2021 semua jenjang termasuk SD bertahap akan menggelar tetap muka."Ditunda dulu saja, saat ini kondisinya masih pandemi. Harus memprioritaskan kesehatan para guru dan seluruh siswa. Mereka rentan saat beraktivitas di sekolah. Apalagi sesuai catatan saya banyak guru juga terpapar corona saat masuk sekolah,” tegas Laila.

Diakhir Laila berpesan, Pemerintah harus bijak dengan menunggu situasi hingga benar-benar aman.”Selain penyebaran mereda, pasien corona sudah tak lagi berdatangan, zona kembali hijau, dan vaksinasi sudah berjalan,” tandasnya.(Dim)


Sebelumnya Kemenangan Paslon Asner-Susanti Di Pematang Siantar,Masih Belum Final
Selanjutnya Kades Sangiang,Komitmen Wujudkan Pembangunan Desa
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP