Batam,Rakyat-Demokrasi.Org Mustika, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Perumahan Citra Laguna, Tembesi, Sagulung tak menyangka, jika tagihan air minum akan bengkak.

Di awal tahun ini, Mustika harus membayar tagihan air hingga ratusan ribu."Saat melihat struk pembayaran rekening air itu, saya kaget, tagihannya mencapai Rp 228 ribu,” ujar Mustika Jumat (8/1) saat beberapa wartawan mengunjungi di lokasi sagulung.

Di tambahkan Mustika, tagihan air yang kini dikelola PT Moya Indonesia dirasa tidak wajar lagi,jika dibandingakan dengan pembayaran air saat dikelola PT Adhya Tirta Batam (ATB),nilai pembayarannya sangat jauh berbeda."Saat dikelola PT ATB,pembayaran saya hanya Rp 30 hingga Rp 60 ribu per bulan dengan,"jelas Mustika dengan memastikan aliran air di rumahnya tak ada yang bocor.

Tapi ia juga sangat mempertanyakan mengapa tagihan air yang disetornya pada tanggal 7 Januari 2021 itu naiknya sangat tinggi. "Saya mengharapkan PT Moya melakukan pengecekan ulang, saya tak yakin jika tagihan air saya tembus sampai Rp 228 ribu satu bulan, padahal bulan sebelumnya masih Rp 66 ribu,"ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebut jika keluarganya tidak pernah memakai air secara berlebihan. Ke depannya, ia berharap supaya PT Moya Indonesia melakukan evaluasi."Kami hanya menggunakan air secukupnya, tak pernah saya lupa mematikan air saat meninggalkan rumah,” tutub Mustika.

Seperti diketahui sebelumnya,sudah banyak warga yang mempertanyakan mengapa tagihan air minum tersebut mengalami kenaikan yang tinggi. Bahkan keluhan masyarakat ini sudah sampai ke meja DPRD Kota Batam, namun saat diadakan rapat RDP.Kamis (7/1), pihak PT Moya Indonesia tidak hadir dalam panggilan dari DPRD Batam.(Jeff)