Surabaya,Rakyat-Demokrasi.Org Sehubungan dengan adanya pemberitahuan di aplikasi whatsap,yang mana pemberitahuan tersebut dari debtcollektor FIF supaya debitur harus segera membayar hari itu juga,karena kalau tidak,maka akan ada yang mendatangi rumah untuk menagih,bukan hanya menagih,tapi juga si debitur akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 25.000,00(dua puluh lima ribu rupiah),dengan alasan untuk tambahan biaya penagihan.
Hal itu,menimbulkan beberapa tanggapan dari berbagai kalangan,hingga berita ini diturunkan,terdapat komentar yang menohok dari para netizen,"Ga usa bayar covid begitu mikirin cicilan. Ke meja hijau aja .yg penting sdh pernah nyicil ..mao.nyicil bukan ga mao nyicil .duit ga ada macam mana ?? Perdata bukan pidana,"komentar dari Chandra Agong di Fb.
Sedangkan dari akun yang bernama Anjhelina Emank Cakep,juga turut mengomentari,"Kok bisa Setega itu ya?apalagi sekarang kan masih masa pandemi,uang seberapapun sangat berguna..ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga.."tulisnya.
Sedangkan,Achmad Garad selaku pembuat status,meskipun diam namun saat dikontak melalui nomor wa nya mengatakan bahwa hal itu sangat disayangkan dan tidak dibenarkan,"musim pandemi,apalagi Surabaya masuk dalam salah satu kota yang di PPKM,jadi seharusnya ada toleransi lah,jangan malah membebani lagi,"ujar Achmad Garad.
Masih Achmad Garad,sesuai aturannya kan,kalau belum bisa membayar kan dikenakan denda,setelah itu kalau sudah melewati masa kontrak,pihak finance kan bisa mendaftarkan fidusianya ke pengadilan,tolong kawan kawan finance bisa memahami kondisi saat ini,lah wong Presiden saja masih gencar gencarnya membuat program bantuan sosial,"imbuhnya.(Bersambung)
